SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH ALIAYAH NURUL HUDA

Dalam sejarah berdirinya Pondok Pesantren dan Aliyah Nurul Huda ini kami bagi menjadi 2 fase:

1. FASE PERINTIS

Fase perintisan ialah dimulai pada tahun 1950 sampai tahun 1965, yaitu: Ust. Abdul Kasmin (Alm) dan KH. Moch. Hilmi sebagai pendiri pertama yang merintis Pondok Pesantren dengan mendirikan sebuah masjid dan mushola. dengan modal inilah KH. Moch. Hilmi yang dibantu oleh beberapa pengajarnya, dinataranya: KH. Syamsudin, KH. Syuhadi dan adik-adik beliau, maka terbentuklah Madrasah Diniyah yang sekarang disebut Madrasah Ibtidaiyah (MI).

untuk menampung murid-murid yang telah lulus dari Madrasah Ibtidaiyah, maka pada tahun 1966/1967 atas dasar musyawarah dan rapat guru-guru maka didirikan Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun

2. FASE PERKEMBANGAN

Setelah Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun. ini mendapatkan kepercayaan masyarakat, maka pada tahun 1971/1972 PGA 4 tahun ini mulai mengeluarkan lulusan yang pertama yaitu kelas 4 yang muridnya berjumlah enam orang siswa, dengan demikian maka guru-guru bermusyawarah dan hasil keputusannya yaitu, didirikan sekolah untuk melanjutkan sekolah dari PGA 4 tahun, yaitu dengan nama PGA 6 tahun, dan Kepala Sekolahnya yaitu: KH. Hilmi dan wakilnya yaitu H. Lukman Hakim.

Maka pada tahun 1983 berdasarkan musyawarah para pengurus Yayasan dan atas dorongan dari masyarakat, maka didirikanlah: MADRASAH ALIAH (MA) yang bertujuan untuk melanjutkan sekolahnya tidak keluar daerah dan komposisi pelajaran yaitu: 70% pelajaran ilmu-ilmu Agama dan 30% pelajaran ilmu-ilmu umum

Pada mulanya Madrasah Aliayah Nurul Huda ini tidak mendapat dukungan dari kalangan masyarakat, tetapi setelah mereka mengetahui akan manfaat dan fungsinya Madrasah Aliayah Nurul Huda semakin lama semakin bertambah muridnya dan mulai dikenal oleh masyrakat luas baik di dalam maupun duluar daerah, misalnya: Lampung, Tegal, Cirebon, Kalimantan, Bandung, dan lain sebagainya. Madrasah Aliayah Nurul Huda Baros ini semakin meningkat.